“ Susah... susah ... ehhhh.. pusing , soal matematika tadi susaaaaahhh sekaliii !”
Ungkapan itu sering keluar dari kebanyakan siswa, setiap mengerjakan soal-soal matematika. Hanya sebagian kecil siswa menganggap soal-soal matematika itu biasa-biasa saja.
Matematika pada umumnya dianggap sulit, Siswa yang lebih memahami pelajaran matematika dibanding dengan siswa lain, sering di identikan dengan kecerdasan, dengan sebutan anak cerdas, pintar, IQ tingggi dsb.
Apakah memang benar anggapan seperti itu ?
Kalau dirunut dari awal, kelemahan siswa SMU dalam mengerti dan memahami soal-soal matematika dikarenakan lemahnya pemahaman konsep-konsep dasar matematika, yang dimulai saat di SD, dan SMP.
Pemahaman konsep dasar matematika saat di SD, merupakan modal siswa untuk menganggap pelajaran matematika tidak istimewa dibanding dengan pelajaran lain. Dan kalau sudah terbentuk anggapan seperti itu, maka di tingkat SMP dan SMU, bahkan ke jenjang Perguruan tinggipun, anggapan itu tidak berubah.
Harus diakui bahwa setiap anak mempunyai daya tangkap yang berbeda. tetapi hal itu tidak menjadi jaminan sebagai ukuran kemampuan dalam pelajaran matematika.
Disamping itu peranan guru matematika yang tidak maksimal dalam menjelaskan materi pelajaran dan mengganggap sama kemampuan siswa menjadi salah satu hal yang menyebabkan siswa menjauhi, tidak menyukai dan menganggap sulit pelajaran matematika.
Penerapan variasi metoda pembelajaran matematika, sebagai upaya agar mayoritas siswa mengerti dan memahami materi pelajaran yang diberikan.
Langganan:
Postingan (Atom)
